KIMIA FARMA BERSAMA BRIN MELUNCURKAN OBAT PENDETEKSI TBC

Yogyakarta, 07/10/2022 - PT Kimia Farma Tbk bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam acara Pekan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler Indonesia, secara resmi meluncurkan obat untuk mendeteksi penyakit Tuberculosis (TBC) pertama di Indonesia. Obat ini merupakan inovasi anak bangsa sekaligus persembahan bagi sejawat dokter dan tenaga kesehatan yang berguna untuk membantu dalam mendeteksi penyakit Tuberculosis paru-paru, maupun Ekstraparu.

Acara ini dihadiri langsung oleh Direktur Pemasaran, Riset dan Pengembangan PT Kimia Farma Tbk, Dr. Jasmine Karsono, Kepala Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka dan Biodosimetri (PRTRRB) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Tita Puspitasari, M.Si. beserta tim periset, serta Ketua dan Pengurus Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia, para dokter spesialis kedokteran nuklir dan teranostik molekuler serta radiofarmasis.

"Kita sangat bangga dan mengapresiasi karya anak bangsa produk kit TB-Scan ini. TB-Scan merupakan produk inovasi kit radiofarmaka pertama di Indonesia untuk deteksi TB. Peluncuran produk ini sebagai bentuk komitmen Kimia Farma untuk menyukseskan hilirisasi penelitian yang dapat dirasakan manfaatnya," ujar Dr. Jasmine Karsono, Direktur Pemasaran, Riset dan Pengembangan Kimia Farma di Hotel Marriott Yogyakarta, Jumat (7/10).

Saat ini pasokan radiofarmaka di Indonesia masih di dominasi 80% oleh produk impor, sedangkan pasar dalam negeri masih cukup besar. "Kapasitas industri farmasi nasional berbasis radiofarmaka harus diperkuat dan diperbesar, serta didukung oleh semua stakeholder baik dari regulasi, riset yang up to date, dan insentif dari pemerintah sebagai driven kemandirian industri radiofarmaka," kata Dr. Tita Puspitasari M.Si, Kepala Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka dan Biodosimetri (PRTRRB) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Lebih lanjut Dr. Jasmine Karsono mengatakan, Kimia Farma telah menghilirisasi kit radiofarmaka lain yang diteliti oleh Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka lain yang diteliti oleh Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka dan Biodosimetri (PRTRRB) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), seperti Kit MDP untuk deteksi pencitraan tulang, Kit DTPA untuk deteksi perfusi ginjal dan Kit MIBI untuk deteksi perfusi jantung.

Kit radiofarmaka diagnostik Tubercolusis yang diberi nama TB-Scan (Kit Ethambutol) ini merupakan kit diagnostic yang akan bekerja dengan berlandaskan mekanisme radio aktif yang secara klinis dapat mampu membantu dalam deteksi dan lokalisasi penyakit Extrapulmonary TB dan Pulmonary TB, sehingga obat ini akan membantu para tenaga medis terkait dalam penegakan diagnosa dan sebaran TB.

TB-Scan memiliki tingkat akurasi, sensitivitas, spesifitas, positive predictive value dan negative predictive value yang baik. Dimana hal ini membuat TB-Scan dapat dijadikan pilihan terbaik bagi para tenaga medis untuk membantu mendeteksi dan menentukan lokasi Extrapulmonary TB dan Pulminary TB yang ada dalam tubuh manusia. Kit ini bisa digunakan oleh anak-anak maupun dewasa karena bersifat non-invasive diagnostic.